Senin, 20 April 2009

Tugas Lahan Basah Pa'Totok

1. Sumber air tanah dan kedalaman akuifer di Banjarbaru dan Kalimantan Selatan?
Jawaban :
Sumber air tanah di banjarbaru memiliki kandungan besi cukup tinggi, bedasarkan penelitian kandungan besi berkisar dari 1,0981 hingga 3,194 mg/liter. Angka tersebut sudah tidak memenuhi syarat, jika dibandingkan dengan air bersih berdasarkan Permenkes No: 416/MENKES/PER/IX/1990 yakni kandungan maksimum besi yang diperbolehkan hanya 1,0 mg/liter. Hal ini menyebabkan Air tanah yang tidak memenuhi standar kualitas baku apabila langsung dikonsumsi manusia, akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap kesehatan. Sedangkan Sumber air tanah di Kalimantan Selatan Kandungan logam berat yang ditemukan berada di atas ambang batas yang ditentukan itu adalah zat besi (Fe) dan Mangaan (Mn). Selain tercemar dua logam berat, juga terdapat elemen lain yang cukup membahayakan, yaitu kadar keasaman air (pH) rendah dan kadar bakteri ekoli yang cukup tinggi. Dari data penelitian, kadar Fe yang berhasil ditemukan jauh melebihi ambang batas yang ditentukan, yaitu 0,01 mg/ppm. Sementara untuk kadar keasaman, hampir semua sumber air tanah Kalimantan Selatan cukup rendah yaitu di bawah 5,6. Sementara kadar keasaman yang layak dikonsumsi seharusnya 5,6-7.
Banjarbaru masih terdapat potensi kedalaman akuifer produktif (45%), akuifer produktif sedang (50%) dan akuifer produktif kecil (5%). Untuk memenuhi kebutuhan air yang mencapai 100 l/det. Debit air tanah adalah antara 5 –10 l/det. Karakteristik air tanah pada kedalaman antara 40-70 m dibawah permukaan tanah secara alamiah menunjukan kadar khlorida rendah (Laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Banjar, 2003). Sumber air baku diambil dari sumur bor dalam dengan jumlah 8 unit dengan kapasitas masing-masing sebesar 12,5 l/dt sehingga total semuanya berjumlah 100 l/dt. Pada saat ini kondisi ke delapan sumur bor tersebut yang berfungsi dan masih dioperasikan berjumlah 2 unit dengan kapasitas 10 l/dt. Hal ini dikarenakan debitnya yang terus menurun.
2. Gambarkan Siklus hidrologi di Martapura?
Jawaban :
 
Kabupaten Banjar yang terletak antara 2°49'55" - 3° 43' 38" pada garis Lintang Selatan dan 114° 30' 20" hingga 115° 35' 37" pada Bujur Timur. Dan terbagi menjadi 12 kecama-an, dengan 287 desa / kelurahan. 
Ketinggian wilayah Kabupa-ten ini berkisar antara 0–1.878 me-ter dari permukaan laut (dpl). Ke-tinggian ini merupakan salah satu faktor yang menentukan letak ke-giatan penduduk, maka ketinggi-an juga dipakai sebagai penentuan batas wilayah tanah usaha, dimana 35 % berada di ketinggian 0–7 m dpl, 55,54 % ada pada ketinggian 50–300 m dpl, sisanya 9,45 % lebih dari 300 m dpl.
IIklim dan Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Banjar sebagian besar didominasi oleh tipe iklim B, dengan curah hujan tahunan berkisar 2000 – 2500 mm, curah hujan per hari hujan berkisar 9,5 – 18,6 mm/hari hujan dan hari hujan per bulan rata-rata berkisar 12,3 – 15,6 hari/bulan. Tekanan udara berkisar 1.007,3 – 1.014,3 milibar dan kelembaban udara berkisar 48 % - 100 %. Sedangkan suhu udara berkisar dari 20o C – 36,2o C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar dari 21 % - 89 %.

3. Bagaimana ekplorasi air tanah di Landasan Ulin?
Jawaban :
Rendahnya letak Landasan Ulin dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93%) sebagian lagi (0,58%) tergenang secara periodik.  
Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62%) yaitu meliputi tanah liat, berlempung, ber-pasir dan berdebu Sementara 14,93 % bertekstur sedang yaitu jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39 % bertekstur kasar yaitu pasir berlempung, pasir berdebu.
Kedalaman tanah yang efektif bagi akar untuk leluasa mengambil air bagi tumbuhnya tanaman, di wilayah ini pada umumnya (66,45%) lebih dari 90 cm, sementara kedalaman 60-90 cm meliputi 18,72 %, dan 30-60 cm hanya 14,83 %.  
Menurut peta tanah eksplorasi skala 1:1.000.000 dari Lembaga Penelitian Bogor di wilayah dijumpai jenis tanah ; Tanah organosol, gleihumus dengan bahan induk bahan aluvial dan fisiografi dataran yang me-liputi 28,57% dari luas wilayah. Tanah aluvial dengan bahan induk lahan aluvial dan fisiografi dataran meliputi 3,72%. Tanah komplek podsolik merah kuning dan la-terit dengan bahan induk batuan baku dengan fisiografi dataran meliputi 14,29%. Tanah latosol dengan bahan induk batuan beku dan fisi-ografi intrusi meliputi 24,84%. Tanah komplek pod-solik merah kuning, latosol dengan batu induk endapan dan metamorf meliputi 28,57%.

4. Apa yang ingin saya buat jika kedalaman air tanah di tempat saya antara 100-300 m sedangkan air tanah permukaan 10 m?
Jawaban :
Yang ingin saya buat ialah Sumur bor

5. Andai Saya program Ilmu Komputer saya akan membuat alat GIS (Global Information System) untuk ekplorasi air tanah.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar